Menguak Tasawuf Melalui Pemikiran Ibn 'Arabi
Judul buku : Semesta Cinta Pengantar kepada
Pemikiran Ibn ‘Arabi
Pengarang : Haidar Bagir
Penerbit : Penerbit Mizan (PT Mizan Publika)
Anggota IKAPI Jl. Jagakarsa Raya,
No. 40 Rt.007/Rw. 04 Jagakarsa Jakarta Selatan
12620
Tahun Terbit : Cetakan I, November 2015
Tebal Buku : 353 halaman
SINOPSIS
“Aku ‘sebelum ini’ adalah pembendaharaan yang tersembunyi. Maka Aku Rindu
untuk dikenali. Maka Aku ciptakan Ciptaan agar Aku dikenali.” Hadits Qudsi yang
dikutip oleh Syaikh al-Akbar Ibn ‘Arabi ini mengungkapkan bahwa Allah
menciptakan alam semesta beserta isinya sebagai “konsekuensi” untuk dikenali.
Maksud dari Hadits Qudsi diatas adalah bahwa Allah sengaja
menciptakan alam semesta agar Dia
dikenali oleh mahlukNya. Alam semesta diciptakan atas dasar Kasih Sayang Allah.
Lantas, kita sebagai mahlukNya apakah tahu cara mengenali Tuhannya?
Di dalam buku ini, Ibn ‘Arabi menjelaskan bagaimana manusia mengenali Tuhan yaitu dengan cara
bertasawuf. Bertasawuf menurut Ibn ‘Arabi yang dijelaskan dalam halaman 155 adalah
“(proses) menuju hidup berakhlak dengan akhlak Allah” maksudnya ialah memunculkan
potensi akhlak keilahian yang ada pada manusia kemudian menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari. Salah satu contohnya yaitu dengan
mengamalkan nama-nama Allah yang 99 (asmaul husna) dalam kehidupan sehari-hari.
“Allah memiliki 300 naman. Siapa saja yang berhasil menanamkan satu saja
dari asma’-Nya, maka ia dijamin masuk
syurga”#Ibn ‘Arabi malah mengutip dari Hadits Nabi yang
menyatakan bahwa Allah memiliki 300 nama.
Dalam perjalanan
ruhaniyah, manusia terbagi menjadi tiga kelompok. Kelompok pertama, yaitu kelompok orang pada umumnya (awam). Kedua, kelompok
orang yang sudah lebih tinggi maqamnya dan telah mencapai tingkat fana
(khawwash), yakni orang-orang yang telah menggunakan intuisi-mistikalnya, atau
dzaw al-‘ain). Ketiga, kelompok filsuf-sufi dari maqam tertinggi. Untuk penjelasan
lebih akuratnya sudah dijelaskan dalam buku ini.
Buku ini dibuat karena Haidar sangat mengagumi cara pemikiran Ibn ‘Arabi. Baginya, Ibn ‘Arabi dipandang sebagai filsuf tertinggi dalam bidang filsafat keilahian, filsafat yang berat dan
gelap. Buku ini berisi tentang cara pemikiran Ibn ‘Arabi yang menguak misteri
ketasawufan dan kefilsafatan dan dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan mendasar hidup kita di muka bumi seperti
untuk apa alam semesta ini diciptakan oleh Allah? Diantara banyak pemikiran Ibn
‘Arabi seperti berbagai macam
filsafat dan ketasawufan, salah satu pemikirannya yaitu cara manusia mengenali
Tuhan.
Buku ini ditulis
oleh Haidar Bagir, seorang penerima
tiga beasiswa Fulbright ini selama beberapa tahun berturut-turut masuk di dalam
daftar 500 Most Influental Muslims (The Royal Islamic Strategic Studies
Centre, 2011). Diantara kesibukannya menulis buku Semesta Cinta ini, ia juga
disibukkan sebagai pengurus yayasan
dan menjadi presiden direktur sebuah rumah penerbitan.
Buku ini sangat menarik untuk dibaca, khususnya bagi para pengagum Ibn
‘Arabi. Dan buku ini sangat cocok untuk orang yang ingin belajar tasawuf.
Karena buku ini berisi tentang cara bagaimana orang bertasawuf. Dari penampilan
luarnya saja buku ini sudah menarik orang yang melihatnya. Judulnya pun sangat
mengelabui orang, karena jika hanya membaca judulnya saja orang mengira ini
adalah novel remaja.
Walaupun menggunakan bahasa yang
mudah dan tidak telalu tinggi, buku ini sulit untuk dipahami, apalagi bagi
orang yang belum mengerti tentang tasawuf dan filsafat. Harus berulang-ulang
membacanya agar dapat benar-benar memahami maksud dari pemikiran Ibn ‘Arabi.
Perbedaan buku ini dengan buku tasawuf lainnya yaitu buku ini berisi khusus
tentang pemikiran Ibn ‘Arabi. Pemikiran Ibn ‘Arabi tidak hanya memfokuskan pada
tasawuf saja, tetapi ke berbagai bidang ilmu seperti filsafat dan kalam. Buku
tasawuf lainnya menggunakan berbagai macam pemikiran tokoh-tokoh tasawuf untuk
menjelaskan tasawuf itu apa dan bagaimana secara terperinci.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar